Minggu, 13 Maret 2016

ARTIKEL 6 : BERPIKIR MENANG/MENANG



           Mungkin Anda masih bingung dengan judul materi ini yaitu Berpikir Menang/Menang. Karena itu akan saya jelaskan mengenai Berpikir Menang/Menang di dalam artikel ini yang tentunya bersumber dari buku 7 Habits of Highly Effective Teens.
            Berpikir Menang/Menang adalah sikap terhadap kehidupan, suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan hanya salah satu yang menang. Berpikir Menang/Menang juga merupakan landasan untuk bergaul akur dengan orang lain. Ini dimulai dengan keyakinan bahwa kita semya sama, bahwa tak ada orang yang lebih rendah atau lebih unggul dari yang lain.
            Untuk lebih jelas lagi mengenai Bepikir Menang/Menang, cara terbaik adalah menelaah apa yang bukan Berpikir Menang-Menang, yaitu bukan Menang/Kalah, Kalah/Menang, atau Kalah/Kalah. Semuanya adalah sifat umum tetapi tidak baik terhadap kehidupan.
1.      Menang/Kalah
Menang/Kalah cenderung kompetitif. Menang/Kalah itu penuh kebanggaan. Kata C.S Lewis, kebanggaan bukanlah mendapatkan kesenangan karena memiliki sesuatu, melainkan karena memiliki lebih banyak ketimbang orang lain. Sifat berpikir menang/kalah itu bisa diilutrasikan, misalnya jika ada kue besar yang sudah dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan setelah Anda melihat itu Anda mengambil potongan kue yang lebih besar. Jadi bepikir menang/kalah berarti tidak apa orang lain kalah asal kita yang menang.
            Pada akhirnya, Menang/Kalah biasanya akan jadi boomerang. Anda mungkin menduduki peringkat teratas, namun disana juga Anda akan merasa sendirian tanpa teman.
2.      Kalah/Menang
Kalah/Menang tampaknya lebih cantik pada permukaannya, tetapi sebenarnya sama berbahayanya seperti Menang/Kalah. Kalah/Menang mengatakan, “Slahkan bersikap suka-suka terhadapku. Kesetkan saja kakimu diatas diriku. Semua orang juga begitu.” Ini adalah gejala keset kaki.
Jika Anda menganut sikap Kalah/Menang terhadap kehidupan, maka orang akan menginjak-injak Anda. Dan itu sungguh menyebalkan. Anda juga akan memendam perasaan Anda yang sebenarnya. Dan itu tidak sehat
3.      Kalah/Kalah
Kalah/Kalah mengatakan, “Kalau aku harus jatuh, kamu juga harus jatuh, bung.”. Balas dendam juga adalah Kalah/Kalah. Dengan menuntut balas, Anda mungkin berpikir bahwa Anda menang, sebenarnya Anda hanya akan melukai diri Anda sendiri.
Kalah/Kalah juga bisa terjadi kalau seseorang menjadi terobsesi dengan orang lain dengan cara yang negative. Ini terutama akan terjadi dengan mereka yang paling dekat dengan kita.
            Bagaimana caranya Berpikir Menang/Menang?
a.       Menangkan kemenangan pribadimu dulu
Semuanya dimulai dari Anda sendiri. Jika Anda benar-benar tidak tentram dan belum membayar harga untuk memenangkan kemenangan pribadi, akan sulit berpikir Menang/Menang. Ketentraman pribadi adalah landasan untuk bersikap Menang/Menang
b.      Hindari tumor kembarnya
·         Kecenderungan bersaing
Persaingan itu sehat jika Anda bersaing terhadap diri Anda sendiri, jika itu menantang Anda untuk mencapai lebih tinggidan mengerahkan segala kemampuan Anda. Sedangkan persaingan menjadi gelap jika Anda kaitkan harga diri Anda dengan kemenangan atau jika Anda menggunakannya untuk memposisikan diri Anda diatas orang lain.
·         Kecenderungan membanding-bandingkan
Membangun hidup Anda berdasarkan pada bagaimana kondisi Anda dibandingkan dengan orang lain tidak bijaksana. Membanding-bandingkan diri kita dengan oran lain membuat kita merasa seperti gelombang laut yang diombang-ambing oleh angin. Satu-satunya perbandingan yang baik adalah membandingkan dirimu terhadao potensimu sendiri.



Referensi : Covey, Sean. 2001. The 7 Habits of Highly Effective Teens. Binapura Aksara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar